ORGASME WANITA TANPA
SENTUHAN
Apakah orgasme pada wanita bisa diusahakan sendiri
tanpa bantuan pasangan atau masturbasi? Jawabannya “bisa”, yaitu melalui
pikiran.
Kunci untuk mencapai gelombang kenikmatan (orgasme)
ini adalah dengan berfokus pada apa yang sedang Anda pikirkan. Menurut saya, semua
orang baik laki-laki maupun wanita pasti bisa melakukan hal ini, kalau mereka
berlatih dan sangat fokus. Anda harus benar-benar rileks, menutup mata, dan
hanya memikirkan apa yang bisa membuat Anda orgasme
Saya memiliki seorang klien wanita, sebut
saja namanya Dewi (40), seorang janda wanita karier pekerja kantor. Ia memiliki
gairah seksual yang tinggi namun ia memiliki trauma tersendiri hingga memutuskan
untuk tidak mau menikah atau bahkan hanya menjalin asmara dengan orang lain pasca
perceraiannya dengan suaminya yang dulu.
Untuk mencari solusi agar gairah seksualnya
terpenuhi, ia datang ke klinik. Melalui serangkaian terapi, kini ia mengaku
kerap bisa mencapai orgasme tanpa sentuhan atau menggunakan alat bantu. Ia
bahkan tidak selalu membuat suatu fantasi seksual, hanya membayangkan dan
"menyuruh" dirinya untuk orgasme sehingga tubuhnya merespons. Dewi
merasa lebih mampu mengontrol seksualitasnya sendiri.
Ini berita gembira untuk 40 persen
perempuan yang diam-diam mengeluh tidak mampu mencapai orgasme dengan
pasangannya. Bila Anda tidak berhasil mendapatkannya dari pasangan, ternyata
orgasme bisa Anda usahakan sendiri, tanpa bantuan pasangan atau menggunakan
alat bantu seks.
Ada banyak fokus pada tubuh dan respons
fisik kita. Namun bagi banyak orang, dan khususnya perempuan, pikiran memainkan
peran yang lebih penting.
Hasil penelitian dan pengalaman kami selama
praktek, meskipun orgasme adalah pengalaman yang sangat menyenangkan, tetapi
memahaminya dengan lebih baik jauh lebih penting. Orgasme pada perempuan adalah
fenomena yang luar biasa. Saat orgasme, detak jantung perempuan berlipat ganda,
sensitivitasnya pada rasa sakit berkurang, aliran darah ke otak meningkat, dan
perasaan senang, bahagia, dan cinta juga meningkat.
Lebih jauh, memahami apa yang terjadi dalam
otak kita ketika orgasme bisa membantu kita mengembangkan obat-obatan
antidepresan dan penghilang rasa sakit yang lebih baik, selain juga
meningkatkan kepuasan seksual.