
Jadi,
bagaimanapun cara Anda melihatnya, hasilnya akan tetap sama. Kita adalah “SATU”. Kita semua terhubung, dan kita
semua adalah bagian dari Satu Ladang Energi, atau Satu Kesadaran, atau Satu
Sumber Kreatif. Sebutlah dengan sebutan apapun, tetapi kita semua adalah satu.
Sekarang,
jika Anda memikirkan dalam konteks kita semua adalah satu, Anda akan melihat
kesempurnaan mutlaknya. Anda akan mengerti mengapa pikiran-pikiran negatif Anda
tentang seseorang akan memantul dan hanya melukai Anda sendiri.
Kita
adalah “SATU”, Anda tidak dapat
dilukai kecuali jika Anda memanggilnya ke dalam keberadaan Anda dengan
memancarkan pikiran dan perasaan negatif itu. Anda telah diberi kehendak bebas
untuk memilih, tetapi ketika Anda berpikir pikiran-pikiran negatif dan mempunyai
perasaan-perasaan negatif, Anda memisahkan diri dari Yang Satu dan Semua
Kebaikan.
Pikirkan
setiap perasaan negatif yang ada, maka Anda akan menemukan bahwa setiap
perasaan negatif ini berdasar pada rasa takut. Pikiran negatif datang dari
pikiran-pikiran pemisahan dan dari melihat diri Anda sebagai terpisah dari
orang lain.
Persaingan
adalah sebuah contoh dari pemisahan. Pertama, Anda mempunyai pikiran
persaingan, pikiran tersebut datang dari mentalitas serba kekurangan ketika
Anda mengatakan bahwa persediaanya tidak cukup. Anda mengatakan bahwa
persediaan tidak cukup untuk kebutuhan setiap orang, jadi kita harus bersaing
dan bertengkar untuk mendapatkannya.
Ketika
Anda bersaing, Anda tidak pernah bisa menang, bahkan jika Anda berpikir Anda
telah menang. Sejatinya ketika bersaing, Anda akan menarik banyak orang dari
situasi untuk bersaing melawan Anda dalam segala aspek kehidupan Anda, dan pada
akhirnya Anda akan kalah.
Kita
semua adalah Satu, jadi ketika Anda bersaing, Anda bersaing melawan Anda, Anda
harus mengeluarkan persaingan dari benak, dan menjadi benak yang kreatif, hanya
berfokus pada impian Anda, visi Anda, dan singkirkan semua persaingan dari
pikiran Anda.