GANGGUAN EMOSI DAN CARA PENANGANANNYA
Emosi
seseorang dapat terganggu jika yang bersangkutan mengalami suatu stress dengan
penyebab dari luar atau karena subconscious emotional conflict dan tidak bisa
menanggulanginya sehingga terjadilah konflik internal.
Gangguan
emosi ini dikenal sebagai neurosis dengan derajat gangguan mulai yang ringan
sampai dengan berat. Gangguan emosi ini dapat berlangsung hilang timbul dan
sebagai contohnya adalah: wanita yang sendang mengalami depresi kerena
datangnya monopouse atau anak yang konflik dengan orang tuanya tetapi gangguan
emosi ini juga bisa menepat dengan gejalanya yang menetap seperti tukak
lambung, asthma, nervous fatigue.
Pengobatan
gangguan emosi ini adalah lakukan psikoanalisa dan kalau perlu pengobatan
dengan menekan aktivitas fungsionil yang berlebihan dari kortex, subkortex,
sistim limbik dan thalamus dengan obat-obat tranquilizer, antidepresants dan
kalau perlu elektroshock terapi dan hindarilah pemakaian obat-obat narkotik,
psikoptropik dan minum minuman beralkohol.
Gangguan
psikomatik adalah suatu bentuk penyakit fisik sebagai akibat dari adanya
emotional distress atau psychological distress yang lama dan tidak terpecahkan
maupun diobati dengan tepat. Sebagai contoh adalah anxiety dapat menganggu
fungsi organ lambung maupun doudenum sehingga terjadilah proses erosi mukosa
yang berlangsung lama dan akhirnya terjadilah tukak lambung dan duodenum.
Hampir
semua gangguan psikosomatik dapat mempengaruhi dan menganggu fungsi-fungsi
organ dalam (visceral organ) yang dilayani oleh saraf otonom dan sebagai
contohnya adalah saluran cerna makanan (lambung dan usus), jantung, dan
pembuluh daranya, sistem perkemihan, sistem reproduksi, sistem pernafasan,
sistem kelenjar, dan kulit.
Oleh
karena itu maka dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai orang yang
menderita gangguan psikosomatik yang disertai gangguan fisik seperti yang
diuraikan di atas dan saya menganjurkan jika mengalami dan sekaligus menghadapi
masalah gangguan psikosomatik maka sebaiknya segera diselesaikan secara
psikologis, salah satunya dengan teknik terapi hypnosis (hypnotherapy) dan selanjutnya
konsultasikan ke dokter agar permasalah yang menjadi sumber konflik dapat
diatasinya dengan segera.